Danau Maninjau di Sumatera Barat adalah
satu dari danau yang mempunyai panorama menakjubkan di Nusantara. Danau
vulkanik ini terletak kurang lebih 461 meter di atas permukaan laut.
Dengan ukuran kurang lebih 100 meter persegi dengan kedalaman maksimum
500 meter, danau ini memiliki sebuah legenda yang berkaitan. Berdasarkan
legenda di ranah Minang mengenai “Bujang Sembilan”, salah satu di
antaranya meninggal dengan cara menceburkan diri ke dalam kawah. Kawah
ini kemudian membesar dan di kemudian hari terbentuklah danau di sini
legenda “Bujang Sembilan”, Alkisah ada satu keluarga terdiri dari 10 orang, 9 orang laki-laki (bujang)
dan seorang perempuan bernama Sani. Keelokkan paras dan perilaku Sani
menjadi daya pikat tersendiri bagi seorang pemuda bernama Sigiran.
Singkat kata mereka kemudian menjalin asmara. Suatu hari mereka dituduh
telah melakukan perbuatan amoral oleh para bujang. Untuk membuktikannya,
mereka melompat ke kawah gunung Tinjau. Mereka bersumpah jika mereka
melakukan tindak amoral maka gunung ini tidak akan meletus, dan jika
mereka tidak melakukan tindakan amoral maka gunung ini akan meletus.
Akhirnya gunung tersebut meletus dan hasil letusan tersebut membentuk
kawah besar yang kemudian diisi oleh air dan menjadi danau seperti
sekarang.
Danau Maninjau dan takjub dengan keindahannya. diungkapkan dengan sebuah pantun yang berbunyi “Jika makan arai Pinang, makanlah dengan sirih yang hijau, jangan datang ke Ranah Minang, kalau tak mampir ke Maninjau. Pantun ini, seakan akan mewakili untuk menggambarkan keindahan panorama alam Danau Maninjau nan eksotis.
Dengan menggunakan mobil atau angkutan umum, Anda dapat menikmati pemandangan yang spektakuler.
Dengan menggunakan mobil atau angkutan umum, Anda dapat menikmati pemandangan yang spektakuler.
Danau Maninjau terletak di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Untuk bisa mencapai Danau Maninjau,
perjalanan ditempuh melalui jalur darat. yaitu memasuki jalur dari Barat
atau timur. Dari Barat, perjalanan dimulai dari Padang melewati jalur
Pariaman menuju Lubuk Basung (ibu kota Kabupaten Agam), lebih kurang
ditempuh selama 1 ½ jam. Untuk transportasi bisa menggunakan angkutan
umum, travel, dan mobil sewaan. Dari timur, perjalanan dimulai dari
Padang menuju Bukittinggi dan dari kota Bukittinggi perjalanan
dilanjutkan ke Danau Maninjau melewati kelok 44 menggunakan angkutan
umum, mobil pribadi, atau mobil sewaan. Waktu perjalanan ditempuh kurang
lebih 3 jam.
Danau Maninjau memiliki resor berbintang
lima yang berada di puncak bukit. Dengan pemandangan yang menyenangkan
dan menenangkan hati, menginap di daerah Maninjau akan menjadi
pengalaman yang mengesankan
Anda dapat memuaskan lapar dan dahaga di restoran-restoran terdekat, atau dapat juga di daerah hotel atau penginapan. Makanan Sumatera Barat terkenal pedas, jadi pandai-pandai lah memilih.
Songket, atau aneka produk terbuat dari songket khas Sumatera Barat (berupa sandal, sepatu, tas, tempat koin, dan lain sebagainya), juga pernak-pernik unik lainnya tersedia. Anda juga dapat membeli oleh-oleh berupa makanan kering khas Sumatera Barat seperti keripik singkong pedas
Anda dapat memuaskan lapar dan dahaga di restoran-restoran terdekat, atau dapat juga di daerah hotel atau penginapan. Makanan Sumatera Barat terkenal pedas, jadi pandai-pandai lah memilih.
Songket, atau aneka produk terbuat dari songket khas Sumatera Barat (berupa sandal, sepatu, tas, tempat koin, dan lain sebagainya), juga pernak-pernik unik lainnya tersedia. Anda juga dapat membeli oleh-oleh berupa makanan kering khas Sumatera Barat seperti keripik singkong pedas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar